Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Pemegang KJP Terpaksa Belanja ke Jakbook 2015

Kompas.com - 28/07/2015, 13:44 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gelaran Jakbook & Edu Fair 2015 yang berada di Plaza Timur Senayan tetap dipadati oleh ribuan pengunjung pada Selasa (28/7/2015) siang. Padahal, produk-produk dalam ajang pameran buku dan perlengkapan sekolah itu dinilai mahal oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Senin (27/7/2015).

"Ya, mau enggak mau tetap harus ke sini. Soalnya, katanya, uang elektroniknya cuma bisa dipakai buat belanja di sini. Ya, daripada anak enggak punya seragam sekolah, kalau belanja sendiri di pasar kan enggak bisa dipakai itu duitnya," kata Sumi (42) kepada Kompas.com di lokasi gelaran.

Sumi yang anaknya merupakan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) itu mendapat kartu uang elektronik dari Bank DKI dengan saldo Rp 500.000 untuk berbelanja di Jakbook & Edu Fair.

Namun, Sumi juga mengeluhkan harga barang yang tergolong mahal dibanding harga pasaran. Untuk satu tas ransel, Sumi membayar Rp 120.000. Kualitas dari tas tidak bermerek itu juga tidak sebagus tas di pasar yang biasa dibelinya.

"Ini tas biasanya cuma Rp 60.000-an kalau polos gini, tetapi di sini harganya jadi Rp 120.000. Ya sudah, diambil saja. Antreanya sudah kepalang tanggung tadi. Penuh," imbuh Sumi.

Namun, menurut petugas Bank DKI yang ada di area Jakbook & Edu Fair 2015, saldo Rp 500.000 pada uang elektronik untuk pemegang KJP tak hanya bisa digunakan selama ajang tersebut.

Ajang itu digelar mulai Senin (27/7/2015) kemarin hingga Senin (3/8/2015) mendatang. Para pemegang KJP juga bisa membelanjakan kebutuhan sekolah di sejumlah tempat yang bekerja sama dengan Bank DKI.

Namun, tak banyak pengunjung ber-KJP yang mengetahui aturan penggunaan saldo uang elektronik yang mereka dapat.

"Saldo yang Rp 500.000 juga bisa dibelanjakan di tempat lain di luar pameran ini, asal ada mesin ATM yang berlogo Prima," kata Irfan, salah satu petugas Bank DKI yang ditemui Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com