Ahok, sapaan Basuki, mengaku akan bertukar pikiran di dalam pertemuan tersebut. [Baca: Ahok: Kalau Kemarau Begini, Kali Ciliwung Lebih Bening]
"Mereka dengar saya bicara dulu biar dia tahu pikiran saya seperti apa. Kami ini kan seperti orangtua kepada anak dan tidak ada niat mau menyusahkan anak. Mana ada orangtua nyusahin anak ya kan. Tetapi, kalau anak tinggal di tempat yang berbahaya dan dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin dapat uang, ya harus disadarkan anak itu," kata Basuki di Balai Kota, Jumat (3/7/2015).
Kesempatan itu juga akan digunakan Basuki untuk memberi sebuah penawaran kepada warga Kampung Pulo. Apabila warga Kampung Pulo memiliki tanah resmi dan bersertifikat, Basuki menawarkan lahan itu untuk dijual ke Pemprov DKI.
Kemudian, warga itu juga akan mendapat unit rusun dengan sertifikat atas nama mereka. Dengan syarat, warga tersebut bersedia direlokasi. [Baca: Tak Akan Gusur Warga di Bantaran, Ahok Pilih Bangun Rusun di Kampung Pulo]
"Misalnya, Anda punya tanah resmi 100 meter dan saya tawarkan 1,5 kali, berarti 150 meter kan. Nah jika satu unit rusun kira-kira ukurannya 30 meter, kamu berarti punya lima unit rusun dengan sertifikat nama Anda. Anda bisa menyewakan unit rusun itu, tetapi kalau mau Anda jual, ya jual balik ke DKI dengan harga pasar. Itu satu tawaran yang tidak pernah ada di DKI yang saya tawarkan," ujarnya.
Ia berharap warga tidak salah paham dan rencana relokasi ini tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. "Makanya, nanti Selasa, saya panggil mereka datang. Nah baru dibicarakan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.