Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dibubarkan, ke Mana Anggota TGUPP?

Kompas.com - 03/08/2015, 20:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Sarwo Handayani mengatakan, saat ini tim yang ia pimpin beranggotakan 11 anggota. Dua di antaranya merupakan ia dan wakilnya, Mohammad Yusuf.

Ia mengatakan, apabila nantinya TGUPP memang jadi dibubarkan, maka wakil dan sembilan orang anggotanya itu akan disebar ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membutuhkan.

"Mungkin ada tempat khusus. Mungkin distafkan. Distribusi sesuai tugasnya. Kan ada Dinas Tata Kota, Bappeda sama asisten," ujar dia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/8/2015).

Berbeda dengan 10 orang tersebut, Sarwo sendiri mengatakan bahwa ia tidak akan pindah ke SKPD mana pun. Ia menyebut akan melanjutkan masa pensiunnya yang sempat tertunda.

"Kalau saya sih pensiun," ujar mantan Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup ini.

Sebagai informasi, Sarwo mulai menjabat sebagai Kepala TGUPP per November 2014, sesaat setelah ia dinyatakan pensiun dari statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS). TGUPP merupakan tim yang dibentuk pada era pemerintahan Gubernur Joko Widodo, tepatnya pada 11 Februari 2014. Sarwo menyebutkan, pada awalnya pembentukan TGUPP bertujuan untuk membantu meningkatkan kinerja SKPD.

"Kalau SKPD sudah berjalan dengan baik, TGUPP tidak diperlukan lagi. Maksudnya sudah bisa jalan sendiri. Selama ini memang banyak tugas dari Pak Gubernur. Kalau makin lama makin baik, ya tidak apa-apa (dibubarkan)," ujar Sarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com