Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kita Tidak Bisa Selamanya Hanya Jadi Penonton...

Kompas.com - 11/08/2015, 15:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah membuat lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk memfasilitasi anak-anak muda terjun ke dunia politik. Basuki menginginkan anak-anak muda untuk mau berpolitik bersih dan memajukan bangsa Indonesia. 

"Saya selalu percaya, kita itu tidak bisa selamanya hanya jadi penonton. Saya juga yakin, orang yang direkrut dari bukan politik terpanggil masuk ke politik akan menjadi pejabat yang lebih baik daripada orang yang teriak-teriak politik karena belum dapat 'bagian' atau hanya karena pindah (aliran politik), dan karena tidak diterima di satu tempat," kata Basuki saat menerima anak-anak Sabang Merauke di Balai Kota, Selasa (11/8/2015). 

Karena itu, Basuki selalu memercayai politisi atau pejabat yang baik lahir dari orang-orang yang sebelumnya tidak berniat masuk ke dunia politik. Ia meminta anak-anak muda untuk tidak berpikir bahwa dunia politik itu "kotor".

Seharusnya, lanjut dia, mereka dapat mengubah pandangan (paradigma) tersebut dengan memotivasi diri menjadi politisi atau pejabat yang dapat "membersihkan" dunia politik.

"Orang selalu menganggap politik itu bukan sesuatu nomor satu. Anda itu kalau jadi pengusaha cuma dapat peringkat enam, tetapi kalau jadi pejabat, Anda bisa peringkat satu karena Anda bisa menentukan nasib orang banyak," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Seorang pengusaha hanya dapat membantu 200.000-500.000 orang jika memiliki uang Rp 1 miliar. Sementara itu, jika menjadi pejabat, lanjut Basuki, seseorang sesuka hati dapat membantu warga dengan anggaran pendapatan belanja negara maupun daerah.

Tak hanya itu, pejabat juga bisa membuat warga memiliki penghasilan Rp 500.000 hingga lebih. Hal-hal baik seperti inilah yang perlu diketahui anak-anak muda.

"Menurut anak-anak, semua pejabat pasti malas, koruptor, tidak mau kerja keras, dan hanya bangun pencitraan. Dengan ini, mereka berarti bisa berbahasa nurani, tetapi stigma itu salah. Masih ada pejabat yang mau bekerja keras, membela kepentingan rakyat. Ini penting untuk membangun kepercayaan mereka," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com