Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali Kartu Kuning, Pengendara Go-Jek Akan Dikeluarkan

Kompas.com - 15/08/2015, 09:57 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Go-Jek Indonesia menjamin keamanan dan kenyamanan dari pengendaranya dengan menerapkan sistem kartu kuning. Setiap pengendara ojek berbasis aplikasi tersebut akan dikeluarkan jika telah mendapat tiga kali kartu kuning.

"Kalau di (sepak) bola kan ada dua kartu kuning. Kalau di kita ada tiga. Tiga kali dapat kartu kuning, kita kasih kartu merah (dikeluarkan)," ujar CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, Jumat (14/8/2015).

Terkait penerapannya, kata Nadiem, akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan pengendaranya, khususnya terkait pelanggaran yang berkaitan dengan layanan penumpang.

"Pelanggaran yang bisa dapat kartu kuning itu ada banyak. Misalnya, driver-nya lama, mengganggu pelanggan, salah kirim barang atau ugal-ugalan di jalan raya," ujar alumnus Universitas Harvard tersebut.

Untuk pelaporannya, para pengendara dapat menuliskan di bagian testimoni pengendara setelah di akhir layanan. Laporan digital tersebut akan ditindaklanjuti oleh operator dan diproses sesuai dengan yang telah dikeluhkan pelanggan.

"Jadi silakan tulis, testimoni di bagian kolom komentar. Bisa apa aja, bebas. Mau kasih rating bagus silakan. Mau tulis keluhan, ide, masukan juga tidak dilarang. Itu penilaian langsung pengendara terhadap driver kami (Go-Jek)," ungkap Nadiem.

Nadiem juga tak segan-segan menindaklanjuti anak buahnya yang nakal kepada pihak berwajib. Tentu, jika ditemukan indikasi pidana terhadap pengendara terkait.

Sebelumnya, beberapa oknum pengendara Go-Jek sempat dilaporkan pelanggannya atas tindakan dan layanan yang buruk. Untuk itu, Nadiem betul-betul menyaring semua rekrutmen dan membekalinya dengan pelatihan, seperti pelatihan pengenalan produk, penggunaan aplikasi sekaligus smartphone jenis Android, dan mobile banking.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com