Ketika itu, Ahok (sapaan Basuki) menyindir ada oknum DPRD yang sirik dan curiga bahwa Ahok akan memanfaatkan PHL untuk mengumpulkan suara dalam Pilkada 2017 nanti.
Taufik mengetahui Ahok sedang menyindir dia. Sebab, dialah anggota DPRD yang pernah mengatakan hal itu. Menanggapi hal itu, Taufik membantah bahwa dia sirik dengan Ahok.
"Ngapain saya sirik? Saya kan ada partainya, sementara Ahok tidak," ujar Taufik ketika dihubungi, Senin (17/8/2015).
Taufik mengatakan, seandainya dia ingin mencalonkan diri sebagai gubernur, jalan yang akan dia lalui akan lebih mudah. Sebab, Taufik sudah memiliki partai sebagai wadahnya dalam pilkada.
Sementara Ahok, kata Taufik, tidak memiliki partai yang akan mendukungnya dalam pilkada meskipun dia membantah akan mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada 2017 nanti. Taufik mengatakan, hal itu masih menunggu keputusan partai.
Dia mengakui memang sempat menduga bahwa rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menempatkan 40-70 pekerja harian lepas (PHL) di setiap kelurahan merupakan bagian dari upaya Ahok menghadapi Pilkada 2017.
Ahok dinilai akan memanfaatkan orang-orang tersebut untuk mengumpulkan KTP warga sebagai syarat dukungan maju lewat jalur independen.
Taufik mengatakan, hal tersebut merupakan hasil analisisnya dengan melihat gelagat Ahok saat ini. Taufik pun meminta masyarakat untuk membuktikan sendiri nanti.
"Nanti kita ikuti perkembangannya, kayak apa tupoksinya PHL, lalu dilakukan apa enggak," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.