Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Akan Bertahan di Rumah jika Digusur Besok

Kompas.com - 19/08/2015, 15:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur akan melakukan penertiban pada esok hari terhadap warga Kampung Pulo yang menghuni sepanjang jalur normalisasi Ciliwung. Meski terancam digusur besok, warga Kampung Pulo memilih bertahan di rumah masing-masing.

Ketua RW 02 Kamaludin mengatakan warganya sepakat satu suara untuk bertahan di rumah masing-masing bila alat berat pemerintah datang besok.

"Semalam saya diajak kumpul, ternyata memang warga saya memilih bertahan, memang satu kata pada minta penggantian. Apapun yang terjadi besok, warga bertahan. Bukan kita (RW) yang desak mesti bertahan," kata Kamaludin, saat ditemui di kediamannya di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/8/2015).

Menurut Kamaludin, di RW-nya, terdapat 152 rumah dengan jumlah 200 kepala keluarga yang bakal terkena gusuran. Mereka ada di RT 01, dan RT 08 sampai dengan RT 16.

Meski sebagian besar sudah mendaftarkan kunci di rusun, kata dia, warga akan mempertahankan tempat tinggal mereka. (Baca: Ahok: Kami Tetap Eksekusi dan Pindahkan Paksa Warga Kampung Pulo)

"Kalau daftar sebagian sudah. Kalau daftar enggak masalah. Kalau pindah, enggak mau, kan belum ada penggantian," ujar Kamaludin.

Bahkan, lanjut Kamaludin, saat berbicara dengan warganya, ada yang mengatakan akan melakukan perlawanan jika pemerintah datang dengan cara tidak baik besok.

"Kita lihat situasinya, kalau dilawan, saya lawan Pak. Kalau misalnya baik-baik, kita kasih cendera mata," ujar Kamaludin menirukan kata warganya.

Sementara itu, Soleh (46) warga RT 10 RW 02 lainnya, yang tinggal di bantaran Ciliwung dan terancam digusur mengatakan akan bertahan besok.

Soleh mengaku, ia enggan pindah ke rusun lantaran biaya sewa Rp 300.000 per bulan dirasa memberatkan.

"Saya kecil lahir di sini. Saya tetap bertahan di sini. Ditawari rusun enggak mau kan sewa mesti bayar. Kalau untuk tinggal di rusun saya secara pribadi berat," ujar pria yang mengaku tidak memiliki pekerjaan, dan menggantungkan hidup dari berjualan kaki lima di Kampung Pulo.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur memastikan akan menertibkan permukiman warga di Kampung Pulo, pada Kamis (20/8/2015).

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengatakan, pihaknya akan menjalankan instruksi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Kita sudah diperintahkan Pak Gubernur untuk segera mengosongkan. Dan kita pun sudah rapat dan putuskan akan tetap melakukan penertiban hari Kamis," kata Bambang, saat dihubungi, Selasa (18/8/2015).

Dia mengatakan, tenggat waktu pengosongan sudah tidak ditunda lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com