"Eko bukan provokatornya, dia hanya enggak sengaja lewat sana, bukan warga sana. Tetapi dia malah dipukuli sampai parah," kata Yani, salah satu sepupu Eko pada Kompas.com, Jumat (21/8/2015).
Eko saat itu ingin menjemput pulang adiknya yang bersekolah di SD Negeri 01 Bali Mester. Karena tidak jauh dari rumah, saat keluar rumah ia tidak membawa kartu identitas lengkap dan hanya berpakaian seadanya. (Baca: Ahok Bakal Tanggung Biaya Pengobatan Korban Salah Tangkap di Kampung Pulo)
Namun di tengah kericuhan, Eko ikut ditangkap dan diperlakukan kasar oleh petugas. Karena tidak membawa kartu identitas, Eko tidak bisa membuktikan ia bukan warga Kampung Pulo.
"Eko sempat melawan, itu karena memang dia merasa tidak salah makanya dia berontak. Dia itu sehari-hari malah berkelakuan baik, tidak pernah yang aneh-aneh," kata Yani.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki kemungkinan salah tangkap yang terjadi saat kericuhan Kamis (20/8/2015) kemarin di Jalan Jatinegara Barat antara warga Kampung Pulo dan petugas Satpol PP.
Eko saat ini masih berada di Rumah Sakit St Carolus Salemba, Jakarta Pusat. Menurut Yani, pada Kamis malam Eko mendapat operasi oleh tim dokter karena mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.