Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah PKL Kembali, Posko Terpadu Didirikan di Kolong "Flyover" Kebayoran Lama

Kompas.com - 25/08/2015, 02:11 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menertibkan sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun, untuk mencegah kembalinya para PKL, Pemkot Jaksel juga membentuk sebuah posko di sana.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan Sulistiarto mengatakan, posko terpadu tersebut baru didirikan hari ini, Senin (24/8/2015). Posko dibentuk untuk menyiagakan puluhan personel Satpol PP di sana. Sebab, petugas Satpol PP yang berjaga akan dibagi dalam dua shift, siang dan malam.

"Hari ini baru kami dirikan posko terpadu. Setiap hari ada 50 anggota Satpol PP yang akan terus berjaga," kata Sulis saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/8/2015).

Menurut dia, pembagian shift merupakan hal yang penting. Ini karena hal itu akan memperketat pengawasan kepada para PKL. Jika hanya diawasi siang saja, pada malamnya PKL bisa saja kembali berjualan.

Sulis menjelaskan, di sana ada beberapa titik yang menjadi tempat rawan PKL untuk kembali berjualan. Titik-titik tersebut antara lain di kolong flyover Kebayoran Lama atau Jalan Bata Putih. Karena itu, penjagaan harus dilakukan agar PKL tidak kembali berjualan. Semua personel akan dikumpulkan di posko terpadu.

Namun, secara teknis, mereka akan memantau titik-titik rawan PKL berjualan. "Mereka akan standby menjaga, takutnya PKL kembali berjualan di trotoar dan jalan," kata Sulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com