— Tim khusus pengungkapan kasus pembunuhan Akseyna Ahad Dori (18) dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan. Salah satunya dengan mencari alat bukti lain ke tempat lain di Indonesia.
"Penyelidikan dan penyidikan tidak pernah berhenti. Bahkan, ada anggota kami yang kami kirim ke wilayah lain, jauh, untuk melakukan penyelidikan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Namun, Krishna enggan memberitahukan ke mana tim tersebut bergerak. Ia hanya meminta publik untuk memercayai kinerja polisi yang terus menyelidiki kematian mahasiswa Universitas Indonesia tersebut.
"Kami tidak bisa sebutkan. Ada tim khusus yang tidak bekerja di kasus lain, selain kasus ini," kata Krishna.
Sementara itu, terkait ada atau tidaknya titik terang kasus pembunuhan ini, Krishna enggan membeberkannya. Pasalnya, titik terang tersebut merupakan bukti untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
"Belum bisa kami ungkap ke publik," kata Krishna.
Akseyna ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga, Kompleks UI, pada April 2015. Polisi meyakini, ia meninggal karena dibunuh. Sebab, kondisi fisik dan lingkungannya mengindikasikan hal tersebut. Kondisi fisik Akseyna, yakni lebam di kepala, bibir, dan telinga, juga dicurigai sebagai indikasi bahwa ia sempat dianiaya oleh pelaku.
Selain itu, ranselnya yang hanya dikaitkan, tidak diikatkan, membuat Akseyna seharusnya bisa mudah untuk melepaskannya.