Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16.000 Lukisan Jari Pecahkan Rekor Muri

Kompas.com - 30/08/2015, 22:09 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 16.000 lukisan jari tangan dengan jumlah peserta terbanyak yang digelar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), Minggu (30/8/2015).

Aksi lukisan jari dalam rangka mengkampanyekan stop kekerasan terhadap anak, diikuti 16.000 siswa-siswi Kota Mataram dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK sederajat. Mereka membuat lukisan jari dengan cara mengecap jari tangan yang telah dilumuri cat air warna-warni, pada kain putih yang dibentangkan sepanjang ratusan meter.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi karena aksi ini merupakan salah satu bentuk komitmen masyarakat Kota Mataram untuk memutus mata rantai kejahatan terhadap anak.

"Ini adalah langkah awal 16.000 orang berkomitmen perang terhadap kekerasan terhadap anak," kata Arist.

Ia menambahkan, yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo untuk 'jaga dan bahagiakan anak Indonesia' itu adalah bagian dari memutus mata rantai kekerasan terhadap anak. Ia berharap, tahun 2016 mendatang akan ada ratusan ribu orang lagi yang akan ikut berkomitmen untuk menghentikan kekerasan terhadap anak.

"Mari kita jaga dan bahagiakan anak Indonesia, karena anak Indonesia membutuhkan kebahagiaan dan perlindungan dari kita semua sebagai orang dewasa yang patut punya tanggungjawab menyelamatkan anak-anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi," kata Arist.

Pemecahan rekor Muri di Kota Mataram ini bertepatan dengan semarak Hari Anak Nasional 2015 dan HUT Kota Mataram ke 22 dengan mengangkat tema 'Jaga dan Bahagiakan Anak Indonesia'.

Piagam penghargaan kategori pemrakarsa lukisan jari dengan jumlah peserta terbanyak, diberikan kepada Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Dewan Anak Kota Mataram dan Pemerintah Kota Mataram. (K98-14)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com