Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Ahok tentang Operator Transjakarta yang Pul-nya Terbakar

Kompas.com - 02/09/2015, 09:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut bus-bus yang dibeli operator PT Trans Batavia kerap bermasalah. Hal ini menjawab terbakarnya 18 bus di pul Rawa Buaya, Jakarta Barat, Selasa (1/9/2015) malam. 

"Itu kan memang (bus) punyanya (PT Trans) Batavia yang selalu masalah dari dulu. Enggak apa-apa (bus yang terbakar) punya dia kok. Polisi juga lagi selidiki apa penyebabnya," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (2/9/2015). 

Menurut dia, bus-bus yang dioperasikan PT Trans Batavia merupakan bus yang sudah tua usianya, yakni sejak tahun 2006.

Basuki juga mengaku sulit memberi sanksi kepada operator bus. Pasalnya, operator masih terikat kontrak lama. Terbakarnya 18 unit bus bermerek Daewoo itu, kata Basuki, tidak akan memengaruhi operasional bus transjakarta lainnya.

"Kalau sudah selesai kontrak, memang mesti (putus) kontrak. Sekarang kan kami sudah pakai sistem rupiah per kilometer. Siapa pun (operator) yang terbaik, kami sudah bikin standar, dia bisa masuk. Ini kan peninggalan kontrak lama saja," kata Basuki. 

Adapun 18 unit transjakarta yang terbakar merupakan bus yang sudah siap untuk dihancurkan atau di-scrap sehingga dalam kondisi tidak untuk dioperasikan dan tidak ada bahan bakar di dalamnya.

Lahan pul bus Rawa Buaya ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang disewa oleh PT Trans Batavia selaku salah satu operator transjakarta.

Selain menempatkan bus rongsok yang siap dihancurkan, pul tersebut juga digunakan untuk bus-bus yang masih beroperasi di Koridor 2 dan 3. Ada bus single dan bus gandeng yang hancur akibat kebakaran tersebut.

Rencananya, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan menyelidiki tempat kejadian perkara hari ini.

Kompas TV 20 Bus Transjakarta Terbakar di Terminal Rawa Buaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com