"Saya lagi curiga, audit pekerjaan dulu banyak permainannya. Rata-rata (kebakaran karena) korsleting listrik, berarti kabelnya enggak berstandar SNI dong atau jumlah kabelnya enggak sesuai standar," kata Basuki di Balai Kota, DKI Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Selain itu, Basuki menengarai, kebakaran ini diakibatkan human error.
"Atau memang ini kesalahan manusia di ruang komputer, nyolok-nyolok disambung-sambungin terus ditinggal. Kita kan biasa nyambung-nyambung (kabel), padahal kapasitasnya terbatas. Kalau nyambung, listrik jadi panas dan bisa terbakar," kata Basuki.
Kebakaran menghanguskan tiga ruangan di sekolah tersebut, yakni ruangan komputer, perpustakaan, dan sebuah gudang. Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur mengerahkan 17 mobil damkar untuk menjinakkan api.
Kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Kebakaran di SMPN 49 diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp 300 jutaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.