Pernyataan Basuki ini untuk membantah kabar yang menyebutkan dia sengaja menempatkan banyak pegawai negeri sipil (PNS) potensial untuk memuluskan jalannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
"Saya masuk ke politik tahun 2003 dengan masuk ke PPIB (Partai Perhimpunan Indonesia Baru). Kemudian pada pemilu 2004, saya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009," kata Basuki saat melantik pejabat eselon, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (4/9/2015).
Pada tahun 2005, Basuki mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur dan akhirnya berhasil menjabat posisi tersebut periode 2005-2010.
Pada tahun 2007, Ahok, sapaan Basuki pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung. Namun karena ada manipulasi hasil penghitungan suara, Basuki gagal.
Pada tahun 2009, dia menjadi anggota Komisi II DPR RI serta menjadi anggota Badan Legislasi.
"Saya adalah orang yang merumuskan UU ASN (Aparatur Sipil Negara) dan maka dari itu saya bangga ketika saat ini saya menjalankan UU yang pernah saya buat," kata Basuki menegaskan.
Kemudian, pada tahun 2012, Basuki memberanikan diri menerima pinangan menjadi calon wakil gubernur DKI mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012. Setelah Jokowi menjadi Presiden RI, Basuki menggantikannya menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga kini.
"Jadi saya menegaskan, saya adalah orang yang paling berpengalaman politik di Indonesia pasca reformasi. Jadi saya tidak perlu meminta Bapak dan Ibu untuk mendukung saya," ujarnya berseloroh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.