Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangan Coba-coba "Nipu" Saya dari Belakang

Kompas.com - 05/09/2015, 09:31 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Saat melantik 327 pejabat baru eselon I, II, III, dan IV di Balai Agung, Balai Kota, Jumat kemarin, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat bercerita tentang salah satu PNS DKI yang berubah gaya hidupnya setelah jadi pejabat. Dulunya hidup sederhana berubah menjadi mewah.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyatakan, tidak ada yang salah jika PNS DKI hidup mewah asalkan uang yang digunakan bukan dari mencuri APBD.

"Ada pegawai, dulu kerja naik kereta api. Hidup dan pakaiannya sederhana. Begitu naik jabatan berubah drastis. Beli mobil, kos-kosan anaknya lebih gede, beli rumah. Saya tidak larang Anda hidup mewah dan saya juga tidak menganjurkan Anda untuk hidup sederhana karena itu hak Anda, asal jangan APBD dibuat foya-foya. Itu yang enggak benar," kata Ahok, Jumat (4/9/2015).

Ahok mengungkapkan, pada zaman sekarang ini begitu mudah melacak seseorang. Apalagi dengan banyaknya orang sering mengunggah foto gaya hidupnya di media sosial.

"Saya tahu Anda itu bagaimana hidup sehari-hari. Jangan mengelabuhi saya dengan penampilan sederhana, tapi Anda sebenarnya kaya. Sekarang kan gampang lacak orang dari mana saja bisa ketahuan," ucap mantan Bupati Belitung Timur ini.

Dia mengatakan, jangan pernah menipu dirinya dari belakang karena lambat laun dia akan mengetahui kehidupan para pejabat aslinya seperti apa.

"Saya ini enggak bodoh-bodoh amatlah. Kadang saya memang pura-pura pura bodoh, bahkan pura-pura gila. Padahal, saya tahu kehidupan Anda itu aslinya bagaimana. Jadi jangan coba-coba nipu saya dari belakang," ucap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Pendaftaran PPK Pilkada Depok 2024 Dibuka, Berikut Syarat dan Ketentuannya

Megapolitan
Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com