"Nanti yang diinvestasikan sarana, yang cuma 20 persen. So, tarif akan tertekan jauh ke bawah. Bahkan mungkin akan lebih rendah dari APTB dan sebagainya," kata Kiswodarmawan, di lokasi peletakan batu pertama proyek LRT di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (9/9/2015).
Dia membantah kabar bahwa tarif LRT yakni Rp 10.000. Menurut dia, penentuan besarnya tarif akan melalui proses perhitungan lelang dulu. "Oh enggak, masih di lelang. Lelangnya sarana itu adalah berapa tarif yang akan diajukan oleh bider," ujar Kiswodarmawan.
Dia juga belum mau menyebutkan berapa kisaran tarif LRT nantinya. "Enggak tahu, itungannya masing-masing. Sampeyan berapa, saya hitung berapa, yang rendah yang menang. Kan gitu," ujar dia.
Seperti diberitakan, pemerintah resmi melakukan peletakan batu pertama proyek LRT, Rabu (9/9/2015). Proyek ini terdiri atas dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer.
Masing-masing terdiri dari 3 lintas pelayanan, yakni tahap 1 meliputi lintas layanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 km.
Adapun tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 km.
Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua. LRT yang dibangun akan melaju dengan kecepatan operasi 60-80 km per jam.
Tahap pelaksanaan pembangunan lintas pelayanan LRT tahap 1 akan dimulai pada akhir tahun 2015 dan direncanakan selesai pada tahun 2018. Sedangkan lintas pelayanan LRT tahap 2 akan dimulai pada akhir tahun 2016 dan berakhir pada akhir tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.