Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

E-KTP Baru Bisa Dicetak, Data Penduduk Menumpuk di Kantor Sudin Dukcapil Jaksel

Kompas.com - 11/09/2015, 13:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Percetakan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP di Jakarta Selatan sudah kembali normal pada Jumat (11/9/2015). Sebelumnya, sempat terjadi kerusakan sistem yang mengakibat percetakan tersebut terhambat.

Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcakpil) Jakarta Selatan Sapto Wibowo mengatakan, sistem percetakan e-KTP di Jaksel sempat rusak selama 10 hari. Namun, terhitung sejak Selasa (8/9/2015) sistem tersebut sudah membaik.

"Sudah dari Selasa sempat bisa, tetapi error lagi, sekarang sudah normal," kata Sapto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Saat ini, kata dia, server data untuk pencetakan E-KTP sudah normal seperti sedia kala. Sehingga, percetakan e-KTP di kantor Kelurahan atau Kantor Suku Dinas Dukcakpil Jakarta Selatan sudah bisa dilakukan.

Sapto menambahkan, selama server data itu rusak proses pembuatan e-KTP pada bulan Agustus ke September 2015 terhambat. Akibatnya terjadi penumpukan data penduduk yang ingin dicetak menjadi e-KTP.

Data Sudin Dukcapil Jaksel menyebutkan, ada 2.858 pemohon e-KTP dari 10 Kecamatan yang sedang dikebut untuk dikerjakan. Data tersebut merupakan hasil akumulasi selama 10 hari.

Penumpukan ini, menurut Sapto, terjadi karena sistem perekaman data e-KTP tidak mengalami gangguan. Sehingga warga yang datang dapat melakukan perekaman, tetapi tidak dapat menerima e-KTP mereka.

Saat ini, wilayah Jakarta Selatan memiliki enam mesin pencetak e-KTP yang tersebar di beberapa tempat. Ia mengatakan, pihaknya akan segera mengebut pencetakan e-KTP di wilayahnya untuk segera menyelesaikan data yang menumpuk.

Ada tiga proses dalam pencetakan e-KTP, yakni print, encode data, dan back end atau pemindaian datan Dalam sehari, pihaknya bisa mengerjakan 1.000 e-KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com