Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Bingung karena Banyak Putaran Arah di Jalan Saharjo Ditutup

Kompas.com - 15/09/2015, 21:45 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang berbeda di Jalan Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/9/2015) sore ini. Suku Dinas Perhubungan, Kecamatan Tebet, dan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan melakukan rekayasa lalu lintas berupa penutupan putaran arah di jalan itu.

Penutupan dilakukan di empat putaran arah di Jalan Saharjo, yakni di putaran di pertigaan Jalan Menteng Pulo, Jalan Akabri, Jalan Subur Raya, dan Jalan Rambutan. Alhasil, banyak pengendara sepeda motor maupun pengemudi mobil yang bingung.

Mereka pun bertanya kepada petugas Sudinhubtrans Jaksel dan kepolisian yang berjaga di lokasi. Bahkan ada pengguna jalan yang marah-marah karena harus berputar arah terlalu jauh. "Putar balik di mana ini, Pak? Masa ditutup semua?" tanya seorang pria pengendara motor yang berboncengan dengan temannya kepada petugas.

Petugas pun menyarankan supaya pria berjaket hitam itu untuk berputar di putaran Jalan Minangkabau, dekat Toba Dream. Pria itu melaju dari arah Pancoran ke arah Manggarai. Pria itu ingin berbalik arah ke Pancoran, tetapi ia bingung karena beberapa putaran balik ditutup dengan movable concrete barrier (MCB) berwarna oranye.

Abdul (23), salah satu pengendara motor, mengeluh ketika ia harus berputar lebih jauh sekitar 1 kilometer. Padahal, ia hanya ingin berputar di Jalan Menteng Pulo.

Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan Pangihutan Nahot mengatakan, lalu lintas di Jalan Saharjo kerap mengalami kemacetan, terutama pada sore hari. Kemacetan itu pun sangat banyak dilaporkan melalui aplikasi Qlue.

"Dari situ, kami melakukan rapat dengan stakeholder (pemangku kepentingan) terkait, kemudian merumuskan bahwa kemacetan dipengaruhi juga dengan banyaknya putaran arah di jalan ini," kata Nahot di Jalan Saharjo, Selasa.

Uji coba kebijakan itu akan dilakukan selama empat hari, yakni pada tanggal 15-18 September 2015. Nantinya, jika hasilnya baik, maka kebijakan ini akan dibuat permanen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com