Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Masih Adanya Sisa PMP Rp 200 Miliar di PT MRT

Kompas.com - 16/09/2015, 14:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Keuangan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Tukiyat menyebut, pihaknya mengalami kesulitan menemukan lokasi untuk kantor tetap. Hal itulah yang menyebabkan adanya sisa penyertaan modal pemerintah (PMP) yang mencapai Rp 200 miliar.

Menurut Tukiyat, perlunya PT MRT memiliki kantor tetap disebabkan sampai saat ini mereka masih menyewa kantor di Wisma Nusantara.

Dia mengatakan, kantor tetap PT MRT nantinya direncanakan akan berlokasi di seputaran Jalan Sudirman-Thamrin.

"Tetapi, kan mencari kantor di Sudirman-Thamrin itu tidak mudah. Itulah yang menyebabkan sampai saat ini masih ada saldo," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (16/9/2015).

Tukiyat mengatakan, karena sudah dianggarkan untuk pembelian kantor, anggaran Rp 200 miliar itu tidak bisa lagi diutak-atik. (Baca: Ada Dana dari Jepang, PT MRT Tetap Minta Modal ke Pemprov DKI)

Hal itulah yang membuat pihak MRT mengajukan kembali PMP sebesar Rp 149 miliar pada tahun 2016.

Dia mengatakan, dana PMP dibutuhkan untuk operasional perusahaan. Ia menyebut operasional perusahaan tidak boleh menggunakan dana dari Japan International Coorporation Agency (JICA).

Sebab, dana JICA hanya boleh digunakan untuk kegiatan konstruksi. "Karena sudah ada peruntukannya, ya tidak bisa diubah-ubah lagi kan," ujar dia.

Sebagai informasi, pada rapat pembahasan kebijakan umum anggaran dan plafon prioritas anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016, Senin kemarin, Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta mempertanyakan alasan PT MRT Jakarta mengajukan PMP sebesar Rp 149 miliar pada tahun 2016.

Banggar DPRD menilai pengajuan tersebut tidak tepat. Sebab, PT MRT masih memiliki sisa PMP dari tahun-tahun sebelumnya yang nilainya mencapai Rp 200 miliar.

"Daripada masuk ke dana Bapak, mending ke yang lain yang lebih perlu. Uang yang sudah Bapak tumpuk dari tahun lalu ada berapa? Berapa, Pak? Berapa?" kata salah seorang anggota Banggar, Ferrial Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com