Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Sopir Kopaja yang Tewaskan Suami Istri di Buncit

Kompas.com - 16/09/2015, 18:10 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Budi Wahyono (26), sopir kopaja S 612 dengan nomor polisi B 7664 RW yang menabrak tiga kendaraan di Jalan Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, ditangkap di Polsek Pancoran. Dengan kondisi babak belur karena diamuk massa, sopir ini mengaku menyesal.

Saat kejadian, Budi mengaku kaget saat rem bus kopaja yang dikemudikannya tidak berfungsi. Ternyata, menurut dia, ada botol air mineral yang mengganjal di pedal rem tersebut. (Baca: Ini Kronologi Kopaja Tabrak Suami Istri di Buncit)

Karena itu, kata dia, meski pedal rem sempat diinjak, bus tetap melaju kencang. Akhirnya, bus yang dikemudikannya itu menabrak satu sepeda motor dan dua mobil.

"Sudah coba menginjak rem, tetapi ada botol air yang ngeganjel di pedal rem," kata pria itu di Polsek Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (16/9/2015). (Baca: Suami Istri yang Tewas Tertabrak Kopaja Habis Pulang Cairkan Dana KJP Anaknya)

Warga Karet Tengsin itu mengaku keluar dari trayeknya saat melintas di Jalan Buncit Raya. Namun, itu bukan karena busnya sedang disewa, melainkan karena ia ingin mengetem di Terminal Ragunan.

Karena itu, saat melintas, ia tidak membawa penumpang. Pria berkemeja hitam itu mengaku bingung saat kejadian dan berusaha kabur.

Namun, ia langsung dihadang warga yang berada di sekitar lokasi kejadian yang kemudian memukulinya. (Baca: Korban Meninggal Kecelakaan Kopaja-Motor di Buncit Sedang Hamil Tua)

Petugas Polsek Pancoran yang berada tak jauh dari lokasi pun langsung menangkap pria itu. Budi digiring ke Polsek Pancoran. Selanjutnya, ia dibawa ke Polrestro Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com