"Jadi (Pemerintah Moskwa) meminta saya datang. Jadi Jakarta tuh semacam ketua komite apa gitu dari kerja sama antarkota. Nah, jadi ketuanya harus datang," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (25/9/2015).
Waktu kunjungan ke Moskwa itu pada 9 Desember 2015 mendatang atau bertepatan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di Indonesia meskipun Jakarta tidak menggelar pilkada.
"Tapi, saya enggak tahu dikasih izin berangkat apa enggak. Saya kira memang hubungan sister city itu penting ya buat kami (Pemprov DKI)," kata Basuki.
Basuki sebelumnya melakukan kunjungan ke Rotterdam, Belanda, selama sekitar lima hari. Di sana, Basuki mempelajari berbagai macam program, seperti reklamasi dan penanganan banjir.
Bahkan, Basuki dengan Pemerintah Rotterdam serta PT Pelindo bersepakat membangun Port of Jakarta di Pulau M, N, O, P, dan Q.
Basuki mengakui, awalnya dia berpikir tidak perlu mengunjungi kota-kota yang tergabung dalam sister city. Menurut dia, yang terpenting pihak-pihak teknis yang berkaitan datang ke kota tujuan, seperti Rotterdam.
"Tapi kalau saya enggak pergi, ternyata mereka (Pemerintah Rotterdam) juga enggak keluarin orang-orang inti. Nah, sebenarnya kami bisa belajar pembangunan reklamasi Belanda di YouTube, tapi soal biaya juga enggak dibuka. Ini tuh cenderung courtesy call," kata Basuki.
Adapun Wali Kota Rotterdam Ahmed Abboutaleb sudah mengunjungi Jakarta sebanyak tiga kali. Abboutaleb, kata Basuki, sangat senang begitu ia dan pejabat DKI mengunjungi Rotterdam.
Abboutaleb juga mengumpulkan pengusaha Belanda untuk menemui rombongan Basuki. Hal ini, lanjut dia, menguntungkan Pemprov DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.