Namun, pengelola KRL ini sanksi bila jeda yang singkat itu mendorong terjadinya benturan kereta di Stasiun Juanda, Rabu (23/9/2015).
"Headway kereta sudah sekitar 5-10 menit pada peak hour. Kalau soal headway tidak ada kendala, karena dari sisi persinyalan kan tidak ada masalah. Sistem persinyalan ini kan yang berfungsi untuk mengatur headway-nya," kata Communication Manager PT KCJ, Eva Chairunnisa saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/9/2015).
Eva menekankan, kecelakaan yang membuat cedera 43 orang penumpang KRL pada waktu itu lebih disebabkan oleh faktor human error.
Karena itu, pihak KCJ tidak akan mengutak-atik kembali headway kereta. "Jadi bukan karena headway-nya terlalu pendek atau terlalu sempit makanya jadi kejadian kemarin, tetapi karena kelalaian dari pihak kru KA. Jadi artinya headway yang ada saat ini tidak membahayakan KRL maupun penumpang di dalamnya," ucap Eva.
Sementara itu, hingga hari ini hampir semua korban benturan KRL yang tadinya dirujuk untuk dirawat ke sejumlah rumah sakit sudah kembali ke rumah masing-masing.
Dari 43 orang korban itu, ada beberapa wanita hamil dan anak kecil. Namun kondisi cedera mereka tidak mengkhawatirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.