JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault menyebut penentuan maju atau tidaknya ia dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 baru akan ditentukan pada Desember mendatang. Sebab, Adhyaksa mengaku akan melihat terlebih dahulu tingkat elektabilitasnya.
Bila ternyata nantinya memiliki tingkat elektabilitas yang rendah, Adhyaksa menyatakan tidak akan maju mencalonkan diri walaupun sekadar menjadi calon wakil dari salah satu kandidat.
Ia pun tidak akan mempermasalahkan apabila nantinya orang-orang yang saat ini telah menyatakan mendukungnya mengalihkan dukungannya kepada calon lain.
"Saya enggak mau tanggung-tanggung. Kalau elektabilitas rendah, ngapain dipaksain," ujar dia seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Rabu (29/9/2015). (Baca: Di Hadapan Ahok, Adhyaksa Mengaku Niat "Nyagub" Bukan atas Keinginan Sendiri)
Adhyaksa menyatakan tidak akan memaksakan diri untuk maju karena merasa tidak memiliki ambisi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, ia sudah pernah menjabat sebagai menteri selama lima tahun.
"Saya bukan mencari kekuasaan. Saya sudah lima tahun jadi menteri. Untuk apa saya sekadar mencari kekuasaan lagi. Saya sudah selesai lima tahun. Alhamdulillah, segala tantangan, hambatan, rintangan, Hambalang... lewat!" ujar pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KNPI ini.
Kalaupun nantinya memiliki elektabilitas yang tinggi dan maju mencalonkan diri, Adhyaksa menyatakan siap bersaing secara sehat.
Ia pun berjanji tidak akan menjelek-jelekkan calon lain, tak terkecuali gubernur petahana, Ahok yang diprediksi juga akan maju.
"Saya akan menyatakan kepada Pak Gubernur, Pak, saya siap menang dengan cara baik, kalah dengan cara baik. Tetapi yang jelas, tidak boleh menjelek-jelekkan yang sedang berkuasa. Bagaimanapun juga Pak Ahok sedang berbuat yang terbaik untuk Jakarta. Terobosan-terobosan beliau di Jakarta ini menurut saya bagus. Good governance, clean governance," kata pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.