Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target 260 Orang, Transjabodetabek Hanya Dinaiki 21 Penumpang Per Hari

Kompas.com - 30/09/2015, 14:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jumlah penumpang layanan transjabodetabek rute Bekasi, Depok, dan Tangerang ternyata jauh dari yang diharapkan. Data Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) menunjukkan, hingga 29 September 2015, setiap hari, rata-rata jumlah penumpang yang diangkut untuk rute Bekasi hanya 104 orang dari 13 bus yang dioperasikan.

Sementara itu, jumlah penumpang rute Tangerang hanya 298 orang dari 11 bus, dan rute Depok 352 orang dari 17 bus. Berdasarkan data tersebut, jumlah rata-rata penumpang yang diangkut setiap bus hanya sekitar 21 orang.

"Padahal, target penumpang yang kami tetapkan per hari per bus sekitar 260 orang," kata Dirut PPD Pande Putu Yasa saat dihubungi, Rabu (30/9/2015).

Menurut Pande, jumlah penumpang yang diangkut mengacu pada jumlah penumpang yang membayar Rp 9.000 melalui mesin tiket elektronik yang dipasang di dalam bus.

Ia mengaku tidak mengetahui jumlah penumpang transjabodetabek yang hanya naik bus tersebut saat berada di busway.

Sebab, pemasukan dari penumpang tersebut tidak masuk ke transjabodetak. "Kalau yang hanya naik di busway kan bayarnya di halte transjakarta," ujarnya.

Transjabodetabek adalah layanan bus yang dirancang oleh Kementerian Perhubungan. Layanan bus ini dirancang untuk melayani rute Jakarta dan kota-kota penyangga.

Di dalam kota Jakarta, transjabodetabek beroperasi di dalam busway, dan petugas tidak memungut biaya bagi penumpang yang naik dari halte transjakarta. Pengenaan biaya baru akan dilakukan saat bus keluar dari wilayah Jakarta.

Sistem pengoperasian transjabodetabek yang tak memungut bayaran bagi penumpang yang naik turun di dalam busway sebenarnya tidak menguntungkan bagi PPD. 

Beberapa waktu lalu, PPD sempat mengeluhkan mengenai banyaknya warga yang memanfaatkan layanan transjabodetabek hanya pada saat bus tersebut berada di dalam busway, tetapi kemudian keluar saat bus akan keluar dari jalur khusus tersebut.

Akibatnya, jumlah penumpang yang diangkut tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com