"Awalnya anak saya abis nyuci, terus dia merasa lelah dan langsung istirahat. Crane itu saya juga udah gak tau gimana," kata Edi saat ditemui Kompas.com di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur, Jumat (2/10/2015).
Sebelumnya, Edi sempat menanyai Yuli tentang aktivitasnya. Setelah itu, ia masuk ke dalam rumah, dan Yuli masih di bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.
"Saya tanya, 'Yul, kamu ngapain, udah selesai belum.' Terus saya masuk ke rumah. Nah, pas saya masuk, tiba-tiba crane itu roboh," kata Edi.
Alat berat tersebut terguling dan menimpa sebuah pohon di atas Yuli. Saat itu, Yuli berada di dalam tempat mandi-cuci-kakus (MCK). "'Yul, ati-ati,' kata saya. 'Ya Allah ayah,' dia bilang begitu. Nah Si Yuli saya lihat dari atas enggak ada, ketimbun pepohonannya," kata Edi.
Melihat anaknya jatuh, Edi langsung turun dan mengangkat Yuli. Ia sempat mencari anaknya yang lain, Zakia, karena sempat melihatnya bersama dengan Yuli.
"Pas saya angkat pohon, ternyata ada Yuli di bawahnya. Nah, pas saya angkat, saya cari anak saya, Zakia. Ternyata Zakia enggak ada, dia ada di rumah," kata Edi.
Tak pikir panjang, Edi dengan cepat membopong anaknya ke atas motor. Tak berapa jauh, ia melihat bajaj dan memasukkan anaknya untuk dibawa ke puskesmas. "Darah anak saya sempat melumuri wajah saya karena darahnya ngucur terus dari leher," kata Edi.
Di puskesmas, Yuli sempat tak sadarkan diri sekali. Namun, kondisinya membaik dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Budhi Asih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.