Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Pembangunan RSU Adhyaksa, Ahok Takut Ditangkap Kejaksaan?

Kompas.com - 06/10/2015, 15:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi sejumlah hibah kepada Rumah Sakit Umum (RSU) Adhyaksa, Ceger, Jakarta Timur. Melalui bantuan ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kerap menerima respons miring, misalnya untuk mengamankan dia ketika Kejagung menangani dugaan kasus korupsi di Pemprov DKI.

"Ada yang kirim pesan ke saya, 'Halah lu takut saja sama jaksa, makanya lu bantu tuh rumah sakit jaksa.' Orang politik itu ada saja," kata Basuki saat menyampaikan sambutannya dalam peringatan HUT ke-1 RSU Adhyaksa, Ceger, Jakarta Timur, Selasa (6/10/2015). 

Tak hanya itu, banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang turut berkomentar atas langkahnya tersebut.

Namun, lanjut Basuki, kebijakannya membantu pembangunan RSU Adhyaksa ialah untuk menambah pelayanan kesehatan di Ibu Kota. Sebab, kata Basuki, Jakarta masih kekurangan rumah sakit.

"Keberadaan RSU Adhyaksa ini sangat menguntungkan. Tetapi, namanya orang politik keputusan apa pun tetap saja salah. Ha-ha-ha," kata Ahok, sapaan Basuki.

Selain diperuntukkan bagi para tersangka dan narapidana, RSU Adhyaksa juga melayani pelayanan medis bagi warga pemegang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 

"Saya bilang, rumah sakit kejaksaan ini paling pas dan paling rapi karena enggak berani dikorupsi," kata Basuki. 

Pada (11/10/2013) lalu, Pemprov DKI Jakarta memberikan hibah berupa alat kesehatan untuk RSU Adhyaksa. Rumah sakit ini akan dipergunakan untuk merawat pasien umum maupun para tersangka yang sakit.

Peralatan kesehatan yang dihibahkan itu meliputi computerised tomography scan atau CT scan.

Selain itu, Pemprov DKI juga siap memberikan bantuan sumber daya manusia (SDM) untuk operasional RS Adhyaksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com