Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Keluhan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu Semakin Berkurang

Kompas.com - 19/10/2015, 16:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengklaim keluhan warga terhadap pelayanan di pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) semakin berkurang. Ia menargetkan zero complaint atau tidak ada keluhan warga saat mengajukan perizinan di Badan PTSP DKI. 

"Sekarang keluhan sudah turun. Komplain dari jumlah 200-an, sekarang jadi 80-an (keluhan warga)," kata Basuki di Balai Kota, Senin (19/10/2015). 

Basuki tak menampik masih banyak keluhan terhadap pelayanan. Sebab, banyak perizinan yang bermasalah. Salah satu yang banyak mengeluhkan pelayanan adalah dokter.

Di dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), kata Basuki, dokter yang ingin membuka praktik harus mengajukan izin dan memenuhi persyaratan, seperti memiliki ruang parkir mobil, jalan raya, dan lain-lain.

Padahal, lanjut dia, konsepnya adalah bagaimana dokter dekat dengan masyarakat sehingga ada tidak kecocokan antara pemikiran lama dan pemikiran baru.

Pola seperti ini, kata Basuki, harus diberi izin praktik. "Contoh, kami ingin di bawah rusun ada klinik, balai kesehatan masyarakat, izinnya apa? Mau buka balkesmas harus ada IMB (izin mendirikan bangunan) gedung, sedangkan IMB rusun itu sudah amburadul begitu. Makanya, kami ingin kami yang bikin keputusan dan disebar langsung di PTSP," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Selain itu, Basuki juga akan mengurangi pegawai yang kantor PTSP-nya sepi pengajuan perizinan.

Basuki membuka penawaran kepada ibu-ibu pegawai PTSP untuk bekerja di kelurahan atau kecamatan di domisili tempat tinggalnya.

"Jadi, ibu-ibu bisa ngurusin anaknya dan tempat kerja dekat dengan kantor. Saya kira secara keseluruhan PTSP sudah bagus," kata Basuki. 

Kepala BPTSP DKI Edi Junaidi Harahap mencatat pada Juni ada sebanyak 218 keluhan, kemudian pada bulan Juni turun menjadi 165 keluhan.

Pada September lalu, keluhan turun drastis menjadi 83 keluhan saja. Keluhan warga itu diteruskan ke BPTSP DKI.

Karena itu, keluhan bisa langsung ditindaklanjuti. Setiap bulan, selalu dilakukan evaluasi terhadap pelayanan yang ada di PTSP wilayah masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com