"Sama sekali belum dari kampus dan dari yang penyelenggara kegiatan ini, dan kita masih menunggu ini. Dari kejadian kemarin dehidrasi masuk rumah sakit sampai sekarang belum ada kejelasan dari kampus. Itu aja masalahnya. Ya kita keluarga juga ingin tahu," kata Mawardi Sinaga kepada Kompas.com, Senin malam.
Mawardi mengatakan, keluarga ingin mendengar penjelasan detail dari pihak kampus soal kejadian yang merenggut putra semata wayang dari Victor Tambunan dan Uli Simbolon tersebut. Meskipun demikian, malam ini pihak Pembantu Rektor sudah mendatangi rumah duka dan bertemu dirinya.
"Pureknya sudah datang, tapi kami minta penjelasan dan klarifikasi resmi," ujar Mawardi.
Saat disinggung apakah keluarga hendak menempuh jalur hukum, Mawardi menyatakan, keluarga belum sampai pada tahap itu.
"Enggak sampai ke situ. Kita hanya berharap pihak kampus menjelaskan kepada kita secara detail ada apa ini. Tadi saya sudah garis bawahi saja bahwa hidup mati seseorang di tangan Tuhan," ujarnya.
Sebelumnya, Daniel mengikuti kegiatan Menwa yang berlangsung dari hari Kamis (22/10/2015) hingga Minggu (25/10/2015). Daniel tidak mengikuti kegiatan itu sampai selesai. Pada hari Sabtu (24/10/2015) pukul 19.30 WIB, Daniel dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam.
Dari RS Siloam, Daniel dirujuk untuk dirawat secara intensif ke RS Jakarta. Meski telah dirawat, Daniel dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada Senin dini hari. Saat ini, jenazah Daniel telah dibawa ke rumah duka, daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Pihak kampus mengaku belum tahu apa yang menyebabkan Daniel meninggal.
Adapun kegiatan Menwa itu bekerja sama dengan Koramil Setiabudi, dengan menghadirkan pelatih dari Koramil langsung. Kegiatan tersebut di bawah pengawasan Biro Kemahasiswaan Alumni dan Bimbingan Karir (BKAK) yang bertanggung jawab kepada Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan.