"Pemimpin harus santun dan saya sedang belajar santun," kata Basuki di Seminar Sekolah Sespimti di Auditorium PTIK, Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Basuki yang kerap meledak-ledak ketika berbicara itu mengumpamakan sikap pemimpin Indonesia dengan tanaman tebu.
Menurut Basuki, sifat pemimpin harus seperti tanaman tebu. Tebu, kata dia, semakin tua usia tanamannya akan semakin manis rasanya.
"Pemimpin jangan kayak cabai yang semakin tua semakin pedas," kata Basuki.
Selain itu, pemimpin juga harus terus belajar dan mengevaluasi berbagai kebijakan yang telah dilakukannya.
Pemimpin masa depan, lanjut dia, adalah pemimpin yang bisa memaafkan dan tidak iri hati terhadap perbuatan masa lalu. Hal itulah yang disebut rekonsiliasi nasional.
"Saya bilang sama LSM, kalau ada yang korupsi biarkan saja. Ini tugas negara bagaimana membuat garis putus korupsi tersebut," ujarnya.
"Saya setuju partai diberi uang dari negara sampai Rp 1 triliun atau sebanyak-banyaknya, asalkan periksa harta kekayaannya," kata Basuki.
Pada seminar ini, turut hadir sebagai pembicara Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, dan Rhenald Kasali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.