Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Marah-marah kepada PHL Monas, Ternyata Ahok Salah

Kompas.com - 28/10/2015, 10:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa pekerja harian lepas (PHL) Kantor Pengelola Kawasan Monas mencegat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang baru saja memimpin apel Hari Sumpah Pemuda di Lapangan Eks IRTI Monas, Rabu (28/10/2015).

Mereka mengadu kepada Ahok atas penerimaan gaji yang tak sesuai. Para PHL dengan dipimpin mandor mengadu bahwa penerimaan mereka sama dengan penerimaan PHL yang malas bekerja.

Begini dialog mereka dengan Ahok: 

Mandor (M): Begini Pak Gubernur, mohon maaf ya, di sini kami butuh orang yang mau dan bisa kerja. Jangan yang kerjanya malas-malasan. Kami enggak suka. 

Ahok (A): Langsung pecat. Kami kan kontrak (mereka secara) individual. 

M: Betul. Jadi artinya begini Pak Gubernur. Tadi katakanlah ya, jangan sampai ada kecemburuan sosial kalau (PHL) yang ini rajin dan (PHL) yang ini malas-malasan. Ini (PHL) enggak masuk, ya (gajinya) potong.

A: Betul.

M: Maunya kami-kami begitu. 

Namun, nada suara Ahok meninggi.

A: Pertanyaan saya, itu harus dipotong betul. Waktu (gaji) dipotong, kamu (mandor) setor ke mereka (PHL) (sisanya) kasih ke negara enggak? Kan enggak. 

M: Bukan saya yang potong, Pak.

A: Ah saya ngerti kok. Uang potongan itu dikantongin terus diserahin ke oknum PNS. Makanya PNS enggak pernah ngaku kalau motong gaji PNS, tetapi mandor. Makanya duit ditilep, enggak pernah masuk ke PHL. 

PHL: Kami transparan, Pak. Bukan dipotong sama mandornya. 

A: (Sambil menunjuk-nunjuk PHL) sekarang saya tanya sama kalian. Kalian masuk 30 hari full, enggak? Enggak mungkin ada yang bisa masuk full 30 hari. 

PHL: Iya, kami butuh istirahat, Pak. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com