"Kalau sudah bisa jadi standar ini bisa dijadikan ke polres seluruhnya sampai kelurahan, sehingga bisa jadi pilot project. Jadi ketika ada intimidasi kekerasan, bisa langsung (lapor)" ujar Djarot dalam acara peluncuran program dan seminar HAM di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (2/11/2015).
Menurut dia, safe house dapat menjadi tempat bagi warga yang mengalami kejahatan untuk menyampaikan laporannya.
Dari laporan tersebut, petugas di wilayah terjadinya kejadian dapat langsung menghubungi command center.
Operator command center kemudian akan meneruskan ke petugas terdekat, yang akan langsung mendatangi safe house. "Sehingga kalau terjadi sesuatu dapat kontak safe house, Qlue, dan Jakarta Smart City. Oleh karena itu kami dukung ini," ujar Djarot.
Atas dasar itu, Djarot menyambut baik kerjasama yang dilakukan Pemrov DKI dengan Mapolres Metro Jakarta Utara terkait integrasi sistem command center dengan Jakarta Smart City. [Baca: Awasi Keamanan, DKI dan Polda Sepakat Bangun "Command Center" ]
Integrasi tersebut dinilainya sebagai kemajuan dalam memberikan rasa aman bagi masyarkat Jakarta. "Kita tujuannya sama, memberikan rasa aman masyarkat," kata Djarot.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, integrasi commance center dengan aplikasi Qlue dapat mempermudah masyarakat dalam melaporkan tindak kriminalitas di lingkungannya.
"Ini sebagai bentuk respon cepat di pihak kepolisian. Saya pun berharap, seluruh Polres di DKI Jakarta dapat mengikuti langkah terobosan Polres Metro Jakarta Utara ini," ujar Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.