Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Solusi dari Ahok untuk Rumah Denny yang Ditembok Warga

Kompas.com - 05/11/2015, 22:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memanggil pengembang perumahan Bukit Mas Bintaro, Jakarta Selatan. Hal ini untuk menindaklanjuti pembangunan tembok setinggi dua meter yang menutup seluruh bagian depan rumah seorang warga perumahan tersebut, Denny (41).

"Saya mau panggil pengembang untuk cek SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) nya benar apa enggak," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (5/11/2015). 

Setelah itu, Basuki akan meminta Wali Kota Jakarta Selatan yang akan menyelesaikan permasalahan sosialnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan akan menjadi mediator antara Denny dengan kelompok Warga Peduli Bukit Mas (WPBM). Forum warga itu merupakan kelompok warga yang membangun tembok di depan rumah Denny.

"Kemudian saya yang lihat di ranah hukum asetnya seperti apa. Karena rumah ditembok-tembok begitu tidak bolehlah, harus bicarakan baik-baik," kata Basuki.

Rumah Denny ditutup dengan tembok setinggi dua meter saat dia dan keluarganya sedang tidur, Minggu (1/11/2015) lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa orang yang dituakan dalam kelompok WPBM adalah mantan pengurus warga setempat, seperti RT dan RW.

Mereka merasa berhak memperkarakan soal arah rumah Denny yang menghadap ke kompleks karena pengembang perumahan sudah pailit sejak tahun 2000. Padahal, izin rumah Denny untuk menghadap ke jalan kompleks telah diurus dan disetujui oleh pengurus RT dan RW setempat. (Baca: Warga yang Menembok Rumah Denny Angkat Bicara)

Lokasi rumah Denny memang berbatasan dengan perkampungan yang ada persis di belakang kawasan kompleks perumahan Bukit Mas. Dalam sebuah mediasi, WPBM sempat ditawari uang kompensasi sebesar Rp 200 juta, namun ditolak.

WPBM menilai, jika hanya diberi Rp 200 juta, lebih baik rumah Denny tetap ditutup dengan tembok. Akibat penembokan itu, Denny dan keluarganya merasa terintimidasi dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Kendaraan Denny pun tertahan di dalam. Hanya ada akses kecil dari sisi paling pinggir tembok yang dibangun WPBM untuk keluar-masuk satu orang dewasa. (Baca: Siapakah Warga yang Bangun Tembok 2 Meter di Rumah Denny?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com