Dalam pidato tersebut, Basuki mengatakan peringatan Hari Pahlawan menjadi cermin refleksi keteladanan untuk terus mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
"Untuk itu penyelenggaraan Hari Pahlawan selalu penting. Karena dapat menjadi barometer seberapa kuat negara kita untuk menilai perjuangan dan bentuk penghargaan atas jasa pahlawan," kata Basuki.
Saat ini, lanjut dia, perjuangan pahlawan tercoreng dengan adanya konflik horizontal yang masih terjadi antarwarga.
Kemudian penyalahgunaan narkoba, tawuran antarkampung, hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Hal ini, kata dia, jauh dari harapan para pendiri bangsa Indonesia, seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, AA Maramis, Ahmad Soebardjo, dan Abikoesno Tjokrosoeroso.
"Mereka tergabung dalam Panitia 9 BPUPKI. Mereka yang merumuskan lima norma menjadi Pancasila dan menjadi ideologi Indonesia. Semangat itu yang perlu ditiru untuk menghadapi tantangan ujian negeri ini," kata Basuki membacakan pidato Khofifah.
Pada kesempatan itu, Basuki juga memberi penghargaan kepada enam RT bersih perwakilan Kota dan Kabupaten. Mereka mendapat hadiah berupa televisi 24 inci.
"Pemenang lomba seleksi rumah bersih ini diikuti oleh seluruh kelurahan. Dua kelurahan kawasan elite tidak kami seleksi, jadi kami seleksi 265 kelurahan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.