JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan masing-masing warga negara Indonesia yang terindikasi masuk dalam jaringan teroris dipantau secara ketat oleh kepolisian.
Khusus di Jabodetabek, Polda Metro Jaya terus memantau kelompok maupun siapa saja yang termasuk dalam jaringan teroris tersebut.
"Kami tetap monitor jaringan-jaringannya di wilayah kami. Teman-teman di lapangan sudah paham dengan jaringan ini. Kami akan monitor dengan ketat," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, Rabu (18/11/2015) sore.
Secara spesifik, Tito menyebutkan, ada puluhan anggota ISIS yang kembali dari luar negeri menuju Indonesia baru-baru ini, sekitar 46 orang.
Jumlah jaringan teroris disebut memang meningkat dari tahun ke tahun, namun untuk ancaman teroris ke Indonesia, belum terlalu tinggi.
"Terorisme itu harus ada niat, kesempatan, dan kapabilitas atau kemampuan. Nah, sekarang kami lihat, niat kemungkinan ada, kesempatan juga, tetapi kapabilitas mungkin belum ada," ujar Tito.
Selain memantau jaringan teroris di Jabodetabek, Polda Metro Jaya juga meningkatkan keamanan lebih terhadap tempat-tempat yang dianggap cukup vital, seperti gedung kedutaan besar yang ada di Jakarta. Sampai saat ini, Jabodetabek dinyatakan masih aman dari ancaman teror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.