Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kebon Sayur, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (26/9/2015). Dilansir dari Kompas.com, kebakaran tersebut disebabkan oleh hubungan arus listrik di salah satu rumah warga. Tercatat 792 warga menjadi korban dan 131 rumah hangus terbakar pada kebakaran tersebut.
Kasus ini bukan baru terjadi sekali. Menurut data Suku dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, mayoritas kebakaran beberapa tahun belakangan disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Setidaknya ada 18 kasus kebakaran sejak awal tahun 2013.
"Kebocoran listrik bisa disebabkan akibat adanya kerusakan pada sistem perlistrikan. Bisa jadi instalasi listrik yang dipakai tidak memenuhi syarat sehingga cepat robek atau mudah putus ketika digigit tikus," kata Country President PT Schneider Electric Indonesia, Riyanto Mashan.
Apa sebab? Ketika beban terlalu besar dan arus listrik terjadi kebocoran, di situlah percikan api muncul. Api cepat merembet di rumah karena bangunan ini menyimpan barang dan terbuat dari bahan mudah terbakar, seperti kain, kayu, dan perangkat elektronik.
Risiko melebarnya kebakaran pun meningkat, terutama di kota besar karena kebanyakan perumahan merupakan pemukiman padat penduduk. Tak lain, karena antara rumah yang satu dan lainnya terletak sangat berdekatan.
Antisipasi kebocoran
Idealnya, penyambungan listrik dalam rumah dilengkapi dengan pengaman dan memiliki standar nasional. Biasanya, listrik diatur menggunakan MCB (Miniature Circuit Breaker) sebagai pencegah terjadinya arus pendek.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa MCB akan lebih aman jika didampingi ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker). Perangkat ini ELCB secara otomatis akan menghentikan tegangan listrik ketika menyengat manusia pada arus 30mA.
"Tegangan 30mA memang hanya menyebabkan seseorang sesak napas. Namun, jika ia bersentuhan dengan listrik berkekuatan 1A, detak jantung dapat berhenti," kata Riyanto.
Perpaduan MCB dan ELCB di rumah nantinya tidak hanya melindungi sang penghuni dari efek tersetrum, namun juga kebakaran besar. Arus listrik tidak akan bocor jika lebih dulu diputuskan sebelum keluar dari jaringannya.
Riyanto melanjutkan, pemasangannya ELCB pun tidak sulit, namun lebih baik dilakukan oleh ahli listrik. Jika berkali-kali listrik 'turun' dalam proses pengecekan pemasangan ELCB, saatnya memeriksa lagi kabel listrik Anda.
"Anda juga jangan terkecoh dalam membeli kedua perangkat ini. Pilih yang memenuhi standar nasional serta bersertifikasi SNI, seperti Domae MCB dan Domae ELCB milik Schneider Electric. Ingat, selalu hindari barang tiruan," ujar Riyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.