Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Yang Dibilang Taufik Itu Salah, Habis dari BPK Ahok Tersangka, Itu Urusannya Apa?

Kompas.com - 23/11/2015, 20:37 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) proses audit investigatif terkait pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Hasil audit investigatif ini nantinya akan disampaikan BPK kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sesuai dengan undang-undang, KPK merupakan salah satu lembaga yang berwenang menindaklanjuti hasil audit BPK ini.

Nantinya, KPK bakal menentukan apakah ada indikasi tindak pidana korupsi atau tidak. "Jadi, yang dibilangin Bang Taufik itu salah.... Habis tiga hari (audit investigatif) BPK, Ahok (Basuki) tersangka.... Itu urusannya apa?" kata Basuki seusai menjalani pemeriksaan selama sembilan jam di BPK, Senin (23/11/2015).

(Baca: M Taufik: Amin... Ahok Tersangka)

Basuki merupakan pihak terakhir yang dipanggil BPK untuk dimintai keterangan terkait audit investigatif pembelian lahan RS Sumber Waras.

Sebelumnya, BPK telah memanggil mantan Kepala Dinas Kesehatan DKI, Dien Emmawati; mantan Sekretaris Daerah DKI, Wiriyatmoko; Sekretaris Daerah Provinsi DKI Saefullah; Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono; dan mantan Kepala Bappeda DKI, Andi Baso Mappapoleonro.

"Semua bahan ini akan diserahkan ke KPK, dan KPK akan melihat. BPK biasanya melaporkan beberapa kerugian negara, ada kerugian atau tidak," kata Basuki. 

Selanjutnya, menurut Basuki, KPK yang akan menentukan orang-orang yang perlu diperiksa lebih jauh. (Baca: Setelah Sembilan Jam Diperiksa, Ahok Minta Maaf kepada BPK)

KPK, kata dia, juga berhak menetapkan siapa pun sebagai tersangka jika menemukan dua alat bukti yang cukup.

"Tiga hari saja, saya kira laporannya belum lengkap untuk dikirim ke KPK," ujar Basuki.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik sebelumnya mengamini jika Basuki ditetapkan sebagai tersangka terkait pembelian lahan RS Sumber Waras.

Taufik juga yakin, audit BPK segera rampung setelah pemeriksaan Basuki.

"Kira-kira kalau Ahok (Basuki) hari Senin dipanggil, ya dua-tiga hari lagi selesai itu (audit investigatif). Biasanya itu pemanggilan terakhir," kata Taufik, Sabtu (21/11/2015).

Hari ini, BPK meminta keterangan kepada Basuki sejak pukul 09.00 hingga pukul 18.15.

Seusai diperiksa, Basuki mengucapkan terima kasih kepada auditor BPK yang dinilai telah memberikan pelajaran terkait pengelolaan administrasi yang benar selama pemeriksaan berlangsung. (Baca: Ahok: Ternyata Administrasi DKI Buruk Sekali, Wah Kita Dikadali)

Adapun kasus pembelian lahan RS Sumber Waras bermula dari temuan BPK. Lembaga audit eksternal tersebut menilai pembelian sebagian lahan rumah sakit itu wanprestasi.

BPK menemukan adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian sebagian lahan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com