"Secara profesional, sesuai metodologi, tidak ada masalah. Semua (proses audit investigatif) sama seperti yang dilakukan pada pemeriksaan (kasus) lainnya," kata Yudi saat dihubungi wartawan, Selasa (24/11/2015). (Baca: Ahok Tantang BPK)
Yudi mengatakan, auditor BPK bekerja sesuai dengan standar pemeriksaan yang ditetapkan. Ia pun tidak mau ambil pusing menanggapi tudingan yang dilayangkan Basuki kepada BPK.
Menurut Yudi, BPK kini fokus untuk merampungkan audit investigatif pembelian lahan RS Sumber Waras. Audit ini ditargetkan selesai pada 26 November 2015. (Baca: Kelar Diperiksa BPK Tersenyum, Mengapa Kini Ahok "Naik Darah"?)
"Kami fokus pada penuntasan audit dan pengumpulan data ini. Pemeriksaan ini selesai dan selanjutnya kami serahkan kepada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)," ujarYudi.
BPK sebelumnya menemukan indikasi kerugian daerah Rp 191 miliar dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.
Basuki menyepakati pembelian lahan itu saat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI. (Baca: BPK Tak Akan Publikasikan Video Pemeriksaan Ahok)
Rencananya, pembelian lahan RS Sumber Waras digunakan untuk pembangunan RS khusus jantung dan kanker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.