Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Penertiban Pasar Kalimalang nan Kumuh

Kompas.com - 28/11/2015, 11:37 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang Pasar Kalimalang yang terdapat di Kali Saluran Tengah, Cakung Barat, Jakarta Timur, sedang resah. Lapak mereka akan ditertibkan.

Penertiban ini merupakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta, yang sedang melakukan normalisasi di kali-kali atau sungai-sungai di seluruh Jakarta. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan potensi banjir.

Syamsu, Ketua RW 07, Kelurahan Cakung Barat, menceritakan, sekitar tahun 2000, pasar itu merupakan jalan inspeksi PAM yang diperuntukkan bagi pelajar SMAN 76.

Pada perkembangannya, jalan tersebut malah dipadati oleh pedagang kaki lima, yang kemudian membuat gubuk sebagai lahan berjualan.

Awalnya, kata Syamsu, hanya ada seorang pedagang. Lokasi yang strategis membuat dagangannya laris manis. Lalu, sejumlah pedagang mulai melirik lokasi ini dan ikut berjualan.

"Pasar di sini dikenalnya Pasar Kalimalang. Awalnya cuma ada satu pedagang, terus karena ramai yang beli, orang lain jadinya latah. Mereka ikut jualan," kata Syamsu kepada Kompas.com di lokasi, Jumat (27/11/2015).

"Sebetulnya mereka dulu sudah pernah direlokasi saat tahun 2007, pas Jakarta masih dipimpin Bang Yos," ujar pria beruban itu.

Sayang, lanjut Syamsu, sepinya pembeli menjadi alasan mereka kembali menempati lokasi lama.

Selain itu, di pinggir kali ini, para penjual bisa lebih leluasa menjajakan dagangannya tanpa mengenal waktu.

Walau telah buka sejak pagi, beberapa pedagang masih asyik melayani pembeli saat sore menjelang. Akhirnya, mereka tetap buka hingga malam.

Hal ini juga diungkapkan oleh Emi, seorang pedagang di pasar tersebut.

"Berjualan di sini enak, banyak orang lewat, bisa sekalian beli sayur," kata Emi.

Emi mengaku enggan pindah ke lokasi lain lantaran sudah telanjur nyaman berjualan di pinggir kali selama 25 tahun.

Tak adanya pungutan biaya juga membuat Emi betah berlama-lama dagang di gubuk tersebut.

"Gratis juga di sini. Kalau dipindahin, kita harus bayar biaya sewa," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Daftar Lokasi Park and Ride di Jakarta dan Tarifnya

Megapolitan
Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com