Kegiatan prioritas tersebut berada di lima bidang, yakni perumahan, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan banjir. "
Hasil penyisiran kami alokasikan rumah susun, pendidikan, kesehatan, pengendalian banjir, dan transportasi," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12/2015).
Tuty mengatakan anggaran hasil penyisiran Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 diketahui mencapai sekitar Rp 5 triliun.
"Jadi dari e-planning, e-budgeting, sejak rencana kerja sudah kami masukkan. Totalnya mungkin Rp 5 triliun," ujar dia.
Penyisiran anggaran KUA-PPAS 2016 dilakukan selama hampir dua pekan terakhir. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ahok, sapaan Basuki.
Selama penyisiran anggaran, Ahok memanggil satu per satu pejabat dari dinas-dinas terkait untuk mengklarifikasi perihal alokasi anggaran yang mereka ajukan.
Dari hasil penyisiran, diketahui pemborosan anggaran terbesar terjadi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Salah satu dalam rencana penyelenggaraan Festival Kota Tua yang anggarannnya mencapai Rp 10 miliar, padahal, kegiatan hanya berlangsung satu malam.
Selain pemborosan anggaran, Ahok juga menemukan yang tumpang tindih yang mencapai sekitar Rp 2,2 triliun. Kegiatan yang tumpang tindih itu akhirnya digabung jadi satu.
Ahok memastikan efisiensi anggaran tidak mempengaruhi jumlah KUA-PPAS 2016. Nilai anggarannya tetap Rp 66 triliun.
Saat ini, dokumen KUA-PPAS 2016 hasil penyisiran telah diserahkan ke DPRD. Pengesahannya menjadi Raperda APBD DKI 2016 ditargetkan dilakukan akhir tahun ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.