Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Alihkan Hasil Penyisiran Anggaran Rp 5 Triliun ke Lima Program Prioritas

Kompas.com - 02/12/2015, 10:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengalihkan anggaran hasil penyisiran yang dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk kegiatan yang dinilai prioritas.

Kegiatan prioritas tersebut berada di lima bidang, yakni perumahan, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan penanggulangan banjir. "

Hasil penyisiran kami alokasikan rumah susun, pendidikan, kesehatan, pengendalian banjir, dan transportasi," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Tuty mengatakan anggaran hasil penyisiran Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016 diketahui mencapai sekitar Rp 5 triliun.

"Jadi dari e-planning, e-budgeting, sejak rencana kerja sudah kami masukkan. Totalnya mungkin Rp 5 triliun," ujar dia.  

Penyisiran anggaran KUA-PPAS 2016 dilakukan selama hampir dua pekan terakhir. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ahok, sapaan Basuki.

Selama penyisiran anggaran, Ahok memanggil satu per satu pejabat dari dinas-dinas terkait untuk mengklarifikasi perihal alokasi anggaran yang mereka ajukan. 

Dari hasil penyisiran, diketahui pemborosan anggaran terbesar terjadi di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Salah satu dalam rencana penyelenggaraan Festival Kota Tua yang anggarannnya mencapai Rp 10 miliar, padahal, kegiatan hanya berlangsung satu malam.

Selain pemborosan anggaran, Ahok juga menemukan yang tumpang tindih yang mencapai sekitar Rp 2,2 triliun. Kegiatan yang tumpang tindih itu akhirnya digabung jadi satu. 

Ahok memastikan efisiensi anggaran tidak mempengaruhi jumlah KUA-PPAS 2016. Nilai anggarannya tetap Rp 66 triliun.

Saat ini, dokumen KUA-PPAS 2016 hasil penyisiran telah diserahkan ke DPRD. Pengesahannya menjadi Raperda APBD DKI 2016 ditargetkan dilakukan akhir tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com