Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reklamasi Pantai Ancol dan Ikan Sembilang

Kompas.com - 02/12/2015, 11:51 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu warga ibu kota dikejutkan dengan kematian puluhan ribu ikan disepanjang Pantai Ancol, Jakarta Utara.

Lokasi ditemukannya bangkai ikan itu tidak jauh dari tempat yang akan dijadikan daratan guna difungsikan sebagai pantai baru. Pembentukan daratan baru ini biasa disebut dengan reklamasi.

Apakah kematian ikan terkait reklamasi?

Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Mukhlis Kamal, berpendapat kemungkinan itu kecil. Ikan sembilang, jenis ikan yang mati di Pantai Ancol, tergolong kuat.

"Ikan sembilang merupakan salah satu ikan yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Kalau air hanya keruh akibat reklamasi saya yakin sembilang akan kuat bertahan hidup," ujar Mukhlis Kamal kepada Kompas.com, Selasa (1/12/2015).

Menurut pakar iktiologi (ilmu tentang ikan) tersebut, yang bisa membunuh ikan jenis sembilang itu hanya kurangnya oksigen atau racun.

"Jadi kalau kemarin, ikan sembilang ikut mati, saya menyimpulkan hal itu disebabkan karena kurangnya oksigen atau keracunan," ujar pria yang telah mengajar sejak 1994 itu.

Lebih lanjut, Mukhlis berpendapat bahwa efek reklamasi adalah berkurangnya habitat ikan, yang menyebabkan terjadinya kekeruhan dan perubahan pola arus air.

"Maka, jika ada perubahan kehidupan biota laut prosesnya tidak mungkin mendadak, seperti kematian ikan massal kemarin," ujar Mukhlis.

Racun dan oksigen

Pendapat Mukhlis bahwa matinya ikan-ikan itu karena kekurangan oksigen dan keracunan, tidak jauh berbeda dengan penelitian cepat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

LIPI menyimpulkan bahwa meledaknya populasi fitoplankton jenis Coscinodiscus Spp menyebabkan kadar oksigen di laut Jakarta berkurang.

Menurut LIPI, kadar oksigen normal harusnya mencapai 4-5 mg per liter. Sedangkan jumlah yang tersedia saat ini, hanya mencapai 0,765 ml/L atau 1,094 mg/L.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com