Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada DKI Diharapkan Contoh Depok

Kompas.com - 09/12/2015, 16:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Hanya adanya dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Depok dianggap sebagai bentuk ideal oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AM Fatwa.

Dia berharap agar pada 2017 nanti, Pilkada DKI Jakarta juga meniru Pilkada Depok.

"Saya kira ini (Pilkada Depok) modal penting untuk memberikan saran-saran terhadap persiapan menghadapi 2017. Saya menilai harusnya cukup hanya ada dua calon yang head to head," kata Fatwa.

Hal itu dikatakannya dalam kunjungannnya ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Rabu (9/12/2015).

Menurut Fatwa, pasangan calon yang hanya dua pada Pilkada menandakan partai sudah melakukan proses penyaringan yang ketat.

Hal tersebut, kata dia, menandakan partai sudah melakukan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. "Jadi calon yang maju benar-benar calon yang terseleksi," ujar dia.

"Kalau lebih dari dua, jangan-jangan parpol udah ada permainan dengan cukong. Cukong membayar orang untuk tampil," kata dia lagi.

Tidak hanya itu, Fatwa menilai hanya adanya dua calon menandakan tidak ada calon pemecah suara di pilkada tersebut.

"Banyak ditemui calon yang maju hanya untuk memecah suara. Padahal calon seharusnya jangan menjual diri," ujar Fatwa.

Sebelumnya, Fatwa menyebut hanya adanya dua calon pada Pilkada Depok 2015 memberikan banyak keuntungan, tidak hanya bagi warga, tapi juga KPU.

Menurut Fatwa, warga tidak akan bingung memilih bila calon yang disodorkan hanya ada dua.

Selain itu, ia menilai Pilkada yang hanya terdiri atas dua calon tidak menciptakan hiruk pikuk.

Terakhir, Fatwa menganggap Pilkada yang hanya terdiri atas dua calon menguntungkan KPU.

Pilkada Depok 2015 diikuti dua pasang calon wali kota dan wakil wali kota. Mereka adalah pasangan nomor urut satu, Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimini yang didukung PDI-P, PKB, PAN, Nasdem, dan Golkar.

Pesaing mereka adalah pasangan nomor urut dua, Idris Abdul Shomad dan Pradi Surpriyatna. Mereka mendapat dukungan dari PKS, Gerindra, dan Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com