Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2015, 07:50 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Selamat Nurdin menilai Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama lelah karena banyak warga Jakarta yang mengeluh langsung kepadanya.

Menurut dia, kejadian itu merupakan bukti masyarakat tidak percaya dengan pegawai negeri sipil (PNS) DKI di bawah Ahok (sapaan Basuki).

"Sekarang ini ada fenomena karena masyarakat ingin cepat selesai masalahnya dan enggak percaya sama birokrasi, mereka semua langsung ke Gubernur," ujar Selamat ketika dihubungi, Rabu (16/12/2015).

"Yang ada sekarang Gubernur overload. Menurut saya Gubernur overload. Sehingga responsnya seringkali tidak terduga."

Apalagi, kata Selamat, permasalahan yang dilaporkan kepada Ahok merupakan permasalahan yang teknis sekali. Padahal, biasanya setingkat gubernur hanya memikirkan masalah-masalah strategis saja.

Selamat berpendapat, Ahok seharusnya membuat sistem pelaporan secara bertingkat. Warga tidak perlu langsung melapor kepada Gubernur tetapi bisa ke tingkat suku dinas terlebih dahulu.

Hal ini mengacu kepada kejadian seorang perempuan yang disemprot Ahok ketika melaporkan adanya praktik tarik tunai dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Pasar Koja, Jakarta Utara.

Saat melapor kepada Ahok, perempuan bernama Yusri Isnaeni itu dituding maling dan diancam akan dipenjarakan.

Yusri yang tidak terima dipermalukan Ahok akhirnya melapor kepada Polda Metro Jaya. Yusri menuntut Ahok uang sebesar Rp 100 miliar.

Selain Yusri, sebenarnya banyak warga Jakarta lain yang mengadu langsung kepada Ahok. Biasanya, mereka menunggu Ahok tiba di Balai Kota pada pagi hari dan menggunakan kesempatan itu untuk melapor. Tidak jarang, warga-warga yang komplain itu justru dimarahi oleh Ahok.

Selamat mengatakan, Ahok tidak bisa terus-menerus menampung komplain dari masyarakat dengan cara seperti itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com