Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Total di Tol Cikampek, Rawamangun ke Cikarang Ditempuh hingga 9 Jam

Kompas.com - 24/12/2015, 22:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Antrean panjang kendaraan di ruas Tol Cikampek dan ruas jalan di Jakarta menyebabkan waktu tempuh ke berbagai daerah menjadi semakin lama.

Perjalanan dari Rawamangun, Jakarta Timur, hingga Cikarang, Jawa Barat, melalui Tol Cikampek yang biasanya bisa ditempuh dalam waktu 45 menit hingga 1 jam, pada Kamis (24/12/2015) harus ditempuh dalam waktu lebih dari 9 jam.

"Tadi berangkat pukul 07.30, pukul 18.00 baru sampai Cikarang, Kilometer 36," kata Endang Eko Diwati yang sedang dalam perjalanan menuju Purwokerto.

Ia mengatakan, kendaraan sempat hampir tidak bergerak sama sekali selama empat jam. Endang dan rombongan belum mengetahui sampai kapan kemacetan akan berakhir.

Diberitakan sebelumnya, arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan Jakarta ke arah timur hingga Kamis petang masih mengalami kemacetan parah karena padatnya volume arus kendaraan.

Menurut informasi dari NTMC Polri, antrean kendaraan masih terlihat pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek sejak Cawang hingga Bekasi. Kemacetan tersebut sudah terjadi mulai pagi hari.

Di sekitar pintu Tol Jatibening, perbatasan DKI-Jawa Barat, kendaraan nyaris tidak bergerak. Hal tersebut terjadi karena area sekitar dua kilometer selepas Jatibening merupakan titik pertemuan ruas jalan Tol JORR.

JORR sendiri juga dipadati kendaraan dari arah Pondok Indah yang akan ke Bandung atau Cirebon melalui Tol Jakarta-Cikampek.

Padatnya tol ruas Jakarta-Bekasi membuat sejumlah kendaraan mencoba mengambil jalur alternatif melalui Jalan KH Noer Ali atau biasa disebut Jalan Kalimalang.

Bahkan, bus-bus kota jurusan Jakarta-Bekasi, seperti Patas AC Mayasari dan APTB, juga menghidari jalan tol yang melewati Kalimalang.

Akibatnya, kemacetan parah juga terjadi di Jalan Kalimalang, mulai dari Halim hingga Bekasi Barat. Terlebih lagi, di jalur itu juga sedang ada pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com