Basuki mengatakan, timnya tengah menganalisis rekam jejak atau track record para PNS DKI.
"Ada-lah, kami sudah terawang nih. Tim kami lagi cari track record pejabat seperti apa. Banyak yang jujur, kok," kata Basuki di Balai Kota, Senin (28/12/2015).
Basuki mengatakan, tak menutup kemungkinan, ia menggandeng PNS non-Pemprov DKI untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Yang terpenting, dia melanjutkan, PNS itu bisa menghilangkan pandangan negatif warga tentang pegawai yang bodoh, korupsi, dan malas.
Basuki pun membeberkan satu per satu peluang beberapa pejabat DKI untuk menjadi cawagubnya.
"Sekda masuk (seleksi), Deputi (Gubernur DKI bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup) Pak Oswar masuk, Pak Heru (Kepala BPKAD DKI Jakarta) enggak tahu saya dia berani atau enggak buat mundur (mengundurkan diri dari PNS), kalau Bu Yani (mantan Kepala Bappeda DKI Sarwo Handayani) sudah lewat. Saya cari yang muda-muda saja," kata Basuki.
Seandainya bisa memilih, Basuki mengaku lebih tertarik menggandeng PNS dibanding politisi untuk menjadi cawagub.
"Meskipun risiko saya adalah enggak kepilih lagi (jadi gubernur), saya ingin menghilangkan stigma PNS yang malas, bodoh, korup. Itu saja," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.