Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila mengatakan, banyak penumpang yang menyebut bangku tersebut seperti jemuran handuk.
Ia kemudian menceritakan awal pembuatan bangku tersebut. Menurut Fadhila, kehadiran bangku tersebut bertujuan untuk mengakomodasi penumpang yang ingin rehat saat tengah menunggu kereta datang, tetapi tanpa perlu memakan tempat yang banyak.
"Kalau bangku yang biasa, kan makan space yang banyak. Makanya, kami tata peron dengan meminimalkan bangkunya," ujar dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (28/12/2015).
Fadhila mengatakan, tujuan pihaknya meminimalisasi penggunaan tempat di peron Stasiun Manggarai disebabkan tingginya kepadatan penumpang di stasiun yang menjadi titik pertemuan beberapa relasi perjalanan KRL itu.
Fadhila menilai, pemanfaatan penggunaan tempat secara tepat akan bisa mencegah ketidaknyamanan yang ditimbulkan, terutama saat penumpang tengah padat-padatnya.
"Akhirnya dibikinlah itu 'jemuran handuk'," ujar dia.
Fadhila merencanakan, ke depannya, bangku "jemuran handuk" juga akan dipasang di stasiun-stasiun lainnya. Namun, kehadirannya tidak akan menggantikan bangku yang biasa.
Menurut Fadhila, nantinya, bangku "jemuran handuk" diperuntukkan bagi penumpang biasa, sedangkan bangku biasa untuk penumpang dari golongan prioritas, seperti ibu hamil, ibu yang membawa anak balita, penyandang disabilitas, dan orang lansia.
"Sekarang orang sudah mulai terbiasa kok duduk di 'jemuran handuk'," ucap Fadhila.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.