Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah RPTRA Jadi Proyek Balas Budi Reklamasi Pengembang

Kompas.com - 30/12/2015, 14:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah proyek pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) merupakan kewajiban maupun proyek balas budi para pengembang yang telah mendapat izin reklamasi.

Seperti pembangunan RPTRA Karet Tengsin yang dibangun oleh PT Intiland Development Tbk. PT Intiland mulai mengembangkan proyek reklamasi Pulau H di utara Pantai Mutiara Jakarta pada 2016 mendatang.

Pemprov DKI Jakarta memberi izin reklamasi Pulau H kepada PT Intiland Development pada akhir tahun 2015 ini.

"Bukan bukan. Ini total CSR (corporate social responsibility) mereka bukan kewajiban reklamasi mereka. Ini total CSR," kata Basuki seusai meresmikan RPTRA Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu (30/12/2015). 

Basuki mengatakan, RPTRA Karet Tengsin merupakan RPTRA kesebelas yang diresmikannya. Menurut Basuki, masih banyak RPTRA yang belum selesai dikerjakan.

Basuki mengatakan, akan lebih banyak RPTRA yang diresmikan pada Januari-Februari mendatang. Seluruh RPTRA dibangun dengan pembiayaan CSR perusahaan swasta.

"Target kami kan 63 RPTRA tahun ini dan tahun depan bangun 150 RPTRA. Yang lain, Januari-Februari nyusul (diresmikan)," kata Basuki.

Wakil Presiden Direktur PT Intiland Development Tbk Suhendro Prabowo mengatakan, RPTRA Karet Tengsin dibangun selama 2,5 bulan sejak bulan Oktober lalu. RPTRA Karet Tengsin dibangun di atas lahan seluas 727 meter persegi.

Taman publik ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang terbuka hijau, ruang serbaguna, ruang laktasi, perpustakaan, dan taman bermain.

"Desain kami yang tentukan sendiri dan kami buat atapnya dobel seng, agar tidak panas dan tidak bocor," kata Suhendro. 

Ada dua RPTRA lain yang dibangun PT Intiland Development Tbk, yakni di Semper Jakarta Utara dan Rawa Buaya Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com