Hasilnya, terkumpul delapan nama kandidat calon gubernur usulan partai.
Dari kalangan internal, muncul nama Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Parta Gerindra Sandiaga Uno, anggota DPR RI Biem Benjamin, anggota DPRD DKI, Mohamad Sanusi, dan Mohamad Taufik.
Dari kalangan eksternal, ada Sekda DKI Saefullah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin.
Lantas, bagaimana peluang delapan orang ini untuk berkompetisi dalam Pilkada DKI 2017?
Direktur Cyrus Network Hasan Nasbi menilai, untuk menakar delapan kandidat tersebut, perlu membandingkan mereka dengan kekuatan calon petahana, yaitu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Kemungkinan kandidat dari internal hanya punya peluang untuk jadi calon wakil saja. Karena memang dari internal enggak ada nama tokoh yang mumpuni untuk bersaing dengan Ahok (sapaan Basuki)," ujar Hasan ketika dihubungi, Minggu (3/1/2016).
Sejauh ini, Hasan melihat para kader yang menjadi bakal calon Gerindra tersebut mulai memperkenalkan dirinya melalui media sosial.
Hal ini dinilainya wajar karena memang sosialisasi semacam itu sedianya dilakukan sejak dini.
Meskipun demikian, Hasan menilai bahwa upaya itu tidak cukup kuat untuk membawa bakal kandidat Gerindra ini menandingi Ahok. (Baca juga: Taufik: Karena Ahok Gubernur, Ya Pasti Populerlah)
Sebab, belajar dari pilkada sebelumnya, kata Hasan, banyak kesulitan yang dialami para cagub dan cawagub untuk melawan petahana.
Ia mencontohkan pilkada 2012 yang ketika itu Fauzi Bowo ikut serta sebagai petahana.
"Kenapa? Foke itu sudah ada hasil kerjaan sedangkan mereka yang lain baru berencana buat bekerja," ujar Hasan.
Namun, Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli tersebut dikalahkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Jokowi yang memiliki latar belakang sebagai wali kota tersebut menjadikan mereka sebagai lawan yang sepadan untuk menghadapi Foke.
Hanya Ridwan Kamil
Atas dasar itu, Hasan menyimpulkan bahwa petahana dengan elektabilitas sekuat Basuki hanya bisa disaingi oleh kepala daerah yang menunjukkan kinerja nyata serta elektabilitas yang juga tinggi.
"Kalau hanya sekadar orang baik, sekadar orang terkenal, diadu dengan petahana yang punya track record dan hasil kerja, susah dong. Kalau kepala daerah diadu dengan kepala daerah, hasil kerjanya bisa diperbandingkan," ujar Hasan.
Oleh karena itu, Hasan menilai bahwa dari delapan bakal kandidat Gerindra, hanya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang dinilainya mampu menyaingi Basuki. (Baca: Asal-usul Masuknya Saefullah hingga Ridwan Kamil dalam Bursa Cagub Gerindra)
Jika Gerindra ingin menang, kata dia, maka partai itu harus melobi Ridwan Kamil agar bersedia diusung sebagai cagub DKI.
"Berarti sebenarnya Partai Gerindra harus melobi dengan upaya yang luar biasa agar Ridwan Kamil mau maju di Jakarta. Tetapi kalau di luar Ridwan Kamil sih, kami belum bisa melihat dari mereka ada yang bisa mengancam Ahok yah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.