Dengan bergabung dengan PT Transjakarta, operator akan dibayar dengan sistem rupiah per kilometer. Sehingga menghilangkan sistem setoran yang membuat macet Jakarta.
"Saya bilang, enggak usah ancam kita, demo, cegat mobil kami. Kalau kamu bakar bus saya, saya lapor polisi tangkap kamu," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (5/1/2016).
"Jakarta ini kalau enggak begitu, sampai kiamat juga enggak akan beres bus-bus kita," kata Basuki lagi.
Basuki mengatakan, banyak modus permainan sejak dulu. Bus-bus bermerek dan berkualitas baik tidak bisa beroperasi di Jakarta. Hal itu memaksa warga Jakarta menggunakan bus-bus berkualitas buruk.
Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, kata Basuki, berulang kali menangkap bus-bus yang bandel. Ketika diperiksa, ternyata mereka tidak lolos uji kir.
"Kamu lihat saja kondisi di lapangan, masuk akal enggak bus-bus butut lolos kir? Bus enggak lolos kir bisa beroperasi," kata Basuki.
"Ini ada oknum main, jual beli buku kir. Kami sudah tangkap sebagian oknum yang jual buku kir," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.