Dengan demikian, Mayasari Bakti bersedia jika nantinya warga yang naik APTB hanya membayar tarif Rp 3.500.
Sekretaris Perusahaan PT Mayasari Bakti Arifin Azhari mengatakan, kesediaan pihaknya untuk dibayar rupiah per kilometer karena sesuai kebijakan Pemprov DKI. Yakni, nantinya semua angkutan umum di Jakarta direncanakan memang harus menerapkan sistem pembayaran yang digunakan oleh transjakarta itu.
"Karena itu, semua operator tentu harus mengikuti tata kelola yang sudah ditetapkan oleh transjakarta, termasuk Mayasari," kata Arifin kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2016).
Arifin menjelaskan, sejauh ini pembahasan antara pihaknya dengan direksi PT Transjakarta masih mencakup seputar besaran pembayaran rupiah per kilometer yang ideal.
Pembayaran dengan sistem rupiah per kilometer akan menjadi pemasukan utama bagi operator bus.
Bila nantinya tercapai kesepakatan, operator APTB akan dilarang memungut tarif tambahan kepada penumpang.
Penumpang yang naik APTB hanya perlu membayar tarif Rp 3.500. Pembayaran dilakukan secara nontunai saat akan masuk halte transjakarta.
"Masih didiskusikan jumlah idealnya (rupiah per kilometernya) berapa," ujar Arifin.
Layanan bus APTB adalah layanan bus yang melayani rute dari kota-kota penyangga ke pusat-pusat keramaian di Ibu Kota, seperti di Pasar Tanah Abang, Blok M, ataupun Jakarta Kota.
Mayasari Bakti tercatat menjadi salah satu operator layanan bus ini. Rute APTB yang dilayani oleh Mayasari Bakti meliputi rute Cibinong- Grogol, Bekasi-Tanah Abang, Cileungsi - Blok M, Poris Plawad-Pulogadung, dan Cikarang-Kalideres.
Meski lewat busway, bus APTB tidak terintegrasi secara pembayaran dengan transjakarta. Jadi, penumpang yang naik dari halte transjakarta akan tetap dikenakan biaya tambahan.
Nantinya, di dalam bus akan ada kondektur yang akan menarik uang dari penumpang dan penumpang akan diberikan karcis kertas.
Besaran tarif APTB berbeda-beda, tergantung jarak yang ditempuh. Namun, rata-rata berada pada kisaran Rp 7.000-15.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.