Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja JICT Akan Mogok Kerja Besok, Kerugian Diperkirakan Rp 15 Miliar

Kompas.com - 11/01/2016, 21:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Jakarta International Container Terminal (JICT), Dani Rusli Utama, mengakui pihaknya mendapatkan surat pemberitahuan terkait informasi Serikat Pekerja (SP) JICT akan melakukan mogok kerja.

Diperkirakan, kata Dani, pihaknya akan merugi sekitar Rp 15 miliar akibat 50 persen dari jumlah karyawan seluruhnya apabila melakukan aksi mogok.

"Dimulai pukul 00.00 WIB dan jatuh pada Selasa (12/01/2016), ada 700-an karyawan yang bekerja di sini dan sekitar 50 persennya atau 400 karyawan JICT akan mogok kerja. Jika itu benar terjadi, kemungkinan besar kami merugi Rp 15 miliar lebih," kata Dani di ruangan pertemuan Kantor JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/01/2016).

Dikatakan Dani, pihak JICT tak hanya mengalami kerugian materil, namun kerugian itu bisa berdampak lebih luas di aktivitas pelabuhan Tanjung Priok.

"Jadi begini, Mogok ini bisa berdampak luar biasa. Karena mogok ini akan berdampak langsung ke perusahaan potensi, dan lain-lainnya. Banyak sekali. Ada yang jauh lebih besar kerugiannya. Yakni masalah kepastian pelayanan Pelabuhan di Tanjung Priok yang berdampak kepada kepercayaan pengguna jasa untuk menggunakan terminal," terangnya.

Dampak kepercayaan kepada pengguna jasa, kata Dani, akan berkurang apabila pihaknya tidak memberikan kepastian dalam pelayanan bongkar muat dan pengiriman barang melalui kapal.

"Kalau tidak pasti, pengguna jasa akan mengeluarkan biaya-biaya tambahan berkaitan ketidakpastian itu. Ini akan menambah biaya lebih besar, ketidakpastian juga berimbas ke eksportir dan importir," kata Dani.

Ia kemudian mencontohkan kerugian yang dimaksud, seperti ada importir - eksportir baju bermerk dan tidak bisa memberikan pengiriman barang. Pemilik merk terkenal ini, jadi kalah oleh negara lain yang memberikan kepastian.

"Banyak tenaga kerja yang tidak terserap. Jadi kerugiannya ini, tak hanya dalam konteks satu saja, tapi keseluruhan," tambah Dani.

Ia pun berharap, para pekerja JICT yang akan menggelar mogok kerja, untuk dapat bermusyawarah terlebih dahulu.

"Ayo bicara dan selesaikan dengan baik. Kalau memang, mereka yang akan mogok mendengar informasi jika kami akan melakukan pemecatan karyawan juga itu sama sekali tidak benar. Jadi kita tetap meminta berbagai pihak agar tidak mogok," ucapnya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com